aku sebenarnya ingin menjadi penulis.. tapi aku tidak tahu bagaimana bermula..
aku sebenarnya ingin menjadi pemuisi tapi aku tiada kelembutan seninya..
aku sebenarnya ingin menjadi peniaga tapi aku tidak nampak naindahnya (naindah = barang)..
aku sebenarnya ingin menjadi pelawak tapi aku hanya mampu ketawa tak mungkin dpt membuat orang lain tertawa sama..
aku sebenarnya ingin menjadi pelayar tapi aku tidak tahu bagaimana berperahu..
aku sebenarnya ingin menjadi pendakwah tetapi aku selalu tewas dengan dakyah..
aaaaahhh..
aku sebenarnya ingin menjadi seorang penyabar tapi aku selalu dicabar..
aku sebenarnya ingin menjadi seorang pendamai.. seringkali disalah anggap sebagai pencacai..
aku sebenarnya ingin menjadi seorang optimis...namun keraguan selalu optima..
aaaaahhh.. aku sebenarnya.. sebenarnya aku..
oleh itu.. aku sentiasa menjadi diriku sendiri
dengan menjadi diriku aku adalah penulis hala tuju hidupku
dengan menjadi diriku aku berpuisi indah untuk keluargaku
dengan menjadi diriku aku menjadi pelawak menghapus airmatamu
dengan menjadi pelayar aku menemanimu mengharungi pengalamanmu
dengan menjadi pendakwah aku sebarkan benih keimanan di hatiku (mencuba)
dengan menjadi penyabar aku tegar menepis sumpitan fitnahmu
dengan menjadi pendamai aku amankan kerengsaan hatimu
dengan menjadi optimis rentanlah pesimismu
maafkan aku
aku sebenarnya telah menjadi
AKU..
Wednesday, February 24, 2010
Sunday, February 7, 2010
a quest for a cooking gas
huh.. bad sunday..
i dont know if i'm actually mad or even frustrated...
early sunday morning, while i'm cooking (ekhem - of course i cook.. i know everybody who know's me will rise their eyebrows) then suddenly my lpg gas run out.. luckily my 'daging masak kicap' already cooked and my husband n daughter who had already standby with their nasi get to 'makan' and tidak lagi kebuluran (padahal pagi sudah sarapan nasi lemak.. mmmm)
then the quest for a cooking gas just begun..first kedai area tempat kami tinggal iaitu di taman mutiara, then melarat ke kg.sungai buton, then bukit kalam then lajau then layang-layangan then then then the list is endless.
and every single groceries yang kami jumpa the script will go on as ' ada gas ka', 'ada jual gas ka' even my daughter pun ikut cakap but instead of 'ada gas' she said 'tiada gas ka.. which we find so hillarous (tul ka ejaan ku nih..antam jelah)
.. we then cari lagi sampai ke bandar, kerupang, tanjung aru... and feel so exhausted.. and frust malas sudah mau mencari.. literaly the whole labuan tiada gas memasak hijau ...
arrrggggggg then i turned to hijau.. THE END
i dont know if i'm actually mad or even frustrated...
early sunday morning, while i'm cooking (ekhem - of course i cook.. i know everybody who know's me will rise their eyebrows) then suddenly my lpg gas run out.. luckily my 'daging masak kicap' already cooked and my husband n daughter who had already standby with their nasi get to 'makan' and tidak lagi kebuluran (padahal pagi sudah sarapan nasi lemak.. mmmm)
then the quest for a cooking gas just begun..first kedai area tempat kami tinggal iaitu di taman mutiara, then melarat ke kg.sungai buton, then bukit kalam then lajau then layang-layangan then then then the list is endless.
and every single groceries yang kami jumpa the script will go on as ' ada gas ka', 'ada jual gas ka' even my daughter pun ikut cakap but instead of 'ada gas' she said 'tiada gas ka.. which we find so hillarous (tul ka ejaan ku nih..antam jelah)
.. we then cari lagi sampai ke bandar, kerupang, tanjung aru... and feel so exhausted.. and frust malas sudah mau mencari.. literaly the whole labuan tiada gas memasak hijau ...
arrrggggggg then i turned to hijau.. THE END
Subscribe to:
Posts (Atom)